“aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu…
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu…
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada…”
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
seperti dingin dengan air yang menjadikannya salju
seperti gembira dengan bibir yang menjadikannya senyum
seperti huruf dengan makna yang mejadikannya kata
seperti khusyuk dengan kata yang menjadikannya doa
seperti dirimu denganku yang menjadikannya satu.
— Sapardi Djoko Damono
yang menjadikannya tiada…”
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
seperti dingin dengan air yang menjadikannya salju
seperti gembira dengan bibir yang menjadikannya senyum
seperti huruf dengan makna yang mejadikannya kata
seperti khusyuk dengan kata yang menjadikannya doa
seperti dirimu denganku yang menjadikannya satu.
— Sapardi Djoko Damono
Puisi di atas pendek dan memang nampak sederhana, namun ternyata
kandungan maknanya tak sesederhana pengucapannya.
kandungan maknanya tak sesederhana pengucapannya.
Puisi ini mempunyai makna yang luar biasa dan mendalam, menyentuh dan menggetarkan hati insan-insan yang mampu membaca dan meresapinya.
Pemilihan ungkapan dirasakan sangat pas, secara tepat, cerdas dan indah.
Keindahan puisi ini terasa menyentuh jiwa dan sentimentil.Juga begitu halus dan mengena.
Mungkin yang hendak diungkapkan adalah bahwa betapa cinta yang mendalam dan sejati kadang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Cinta itu bisa saja hanya mampu dirasakan, tak bisa di-bahasa-kan atau bahkan terkadang sulit dilukiskan secara mendetail melalui kata.
Cinta bisa tersembunyi dalam bahasa tubuh manusia, tersembunyi dalam perilaku inter-relasinya dengan manusia lain.
Cinta sederhana mengajarkan kita untuk mencintai dengan cara sederhana.
Mencintai sebaiknya dalam kadar sewajarnya saja, tidak perlu berlebihan karena mungkin saja rasa cinta yang kita punyai itu akan berubah menjadi rasa benci.
Begitu juga sebaliknya, jika membenci, hendaklah tidak terlalu dalam, karena dari rasa benci itu sangat mungkin dapat berubah menjadi perasaan cinta.
Cinta
hendaknya tidak diperlakukan/diberikan dengan berlebihan. Mencintai
secara berlebihan akan menimbulkan hal-hal yang berlebihan pula.
Misalnya kesedihan yang sangat, patah hati, frustasi, stress, bahkan bisa dalam kondisi ingin bunuh diri.
Sungguh cinta telah mengambil segala-galanya dari kita).
Cinta memang luar biasa, karena mampu mengubah semua tatanan yang telah ada, jika dia inginkan.
Namun
perlu diakui,bahwa perasaan cinta, baik mencintai atau dicintai, mampu
menimbulkan energi yang sangat luar biasa bagi seseorang yang merasakan
cinta di hatinya, sehingga menimbulkan kekuatan tertentu yang
memungkinkan berbuat segala sesuatu di luar kebiasaannya demi sebuah
cinta.
Namun hendaknya cinta juga disertai oleh akal sehat dan hati yang jernih sehingga bisa menimbulkan keseimbangan dan pengambilan keputusan yang tepat.
Sebetulnya apakah intisari Cinta sederhana itu ?
> Cinta apa adanya.
Cinta yang mampu menerima kelebihan sekaligus juga kekurangan dari pihak lain,dan kemudian dimantapkan dalam tekad dalam hati.
> Cinta yang ikhlas yang muncul dari lubuk hati terdalam.
Cinta yang disadari dan dipahami bahwa cinta itu datang karena kuasa Tuhan. Tak ada rekayasa, dan tak bisa dibuat-buat oleh siapa pun.
> Cinta yang tidak neko-neko, tidak berlebihan.
Bahwa dalam menjalani kehidupan bercinta, hendaknya tetap berada koridor-koridor yang tidak bertentangan dengan norma masyarakat dan agama.
> Cinta yang dimulai dari titik awal hingga titik akhir.
Hanya kematian yang mampu memisahkan keindahan sebuah cinta. Bahkan
bukan tak mungkin suatu cinta sejati akan berkelanjutan sesudah
kematian, yang terjadi Tuhan telah memberikan kesempatan untuk
melanjutkan cinta itu di akherat nanti.
Dalam konteks hubungan antar manusia, di mana saja, manusia mempunyai nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal.
Nilai-nilai
kemanusiaan yang universal inilah yang akhirnya diharapkan mampu
menyatukan antar manusia, antar kelompok dalam relasi kemanusiaan yang
sehat dan wajar, sehingga tercapai kedamaian dalam lingkup yang lebih
luas, kemudian bertambah meluas hingga Insyaalaah… dunia kita ini
sedemikian indah berwarna, dengan kedamaian, ketenangan dan ketentraman,
dan inilah rumah manusia di bumi …
Cinta sederhana.,,.rupanya benar-benar tak sesederhana tulisannya…
Cinta sederhana.,,.rupanya benar-benar tak sesederhana tulisannya…
Sumber : not negative think
0 komentar:
Post a Comment
tinggalkan komentar untuk postingan di atas.